Thursday, April 13, 2017
Deteksi kanker ternyata bisa menggunakan Perangkat VR
Deteksi kanker ternyata bisa menggunakan Perangkat VR
Deteksi kanker ternyata bisa menggunakan Perangkat VR
AGEN SABUNG AYAM TERBESAR - Ada hal menarik lain dari teknologi virtual reality (VR), dimana selain sebagai teknologi multimedia, perangkat VR bisa dipakai untuk mendeteksi gejala tumor dan kanker. Itu sebagai hasil pengembangan dari para peneliti di Institut Teknologi Massachusett (MIT).
Pada penelitian ini, tim peneliti di MIT dibantu oleh Cancer Research UK, yang telah mengucurkan investasi sekitar USD $24 juta sebagai bagian dari kampanye penanggulangan penyakit kanker bertajuk "Cancer Research UK Grand Challenge Award".
Mereka mempercayai bahwa teknologi dapat membantu proses pendeteksian dini kanker. Dengan mengambil biopsi dari tumor ganas, menggunakan Sodium Polyacrylate lalu menganalisisnya secara akurat. Setelah itu dapat meneliti jenis kanker. Serta bisa membuat gambar 3D dari jaringan biopsi yang kemudian dapat dilihat oleh para peneliti dan dokter. Di sinilah peran perangkat VR dapat menjelajahi tiap sel kanker dalam aplikasi VR khusus.
Pendeteksian sel kanker dalam format 3D tidak hanya dapat dieksplorasi di VR sampai tingkat sel, tetapi dapat melihat data dan fungsi dari jenis sel yang berbeda, dimana memungkinkan tiap penderita kanker melihat sel yang berkembang biak pada darah mereka.
Tujuan penggunaan VR di sini untuk memberikan kemungkinan pada semua orang yang terlibat, mulai dari pasien hingga ilmuwan, untuk mendapatkan kesempatan melihat secara lebih jelas serta memahami dengan lebih baik terkait sistem perkembangbiakan tumor dalam sel.
Jenis alat VR yang digunakan dalam tes awal tersebut memang belum diungkapkan oleh tim peneliti. Namun bisa diasumsikan bahwa model dan aplikasi yang dibuat untuk proses penelitian itu akan kompatibel dengan sebagian besar penelitian menggunakan ekosistem VR, guna pendeteksian kanker secara dini.
Tujuan sekunder dari proyek ini yaitu memungkinkan dokter dan pasien melihat dalam visual yang lebih interaktif dan lebih jelas, sehingga memberikan pemahaman lebih pada pasien akan kondisi mereka. Teknologi ini akan memungkinkan dokter dan pasien melihat kanker secara bersamaan, yang memungkinkan pasien melihat yang harus dokter lakukan. Dan memberikan pengobatan apa yang terbaik untuk mengatasi sel kanker di dalam tubuhnya.
Sementara itu, aplikasi yang terhubung ke perangkat VR bakal dapat mengetahui sub-tipe kanker yang diidap oleh penderita, melalui serangkaian pengujian kimia secara lebih akurat. Teknologi virtual reality ini juga memungkinkan tim medis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, guna memberikan gambaran media penanganan yang terbaik ke pasien kanker.
Pada penelitian ini, tim peneliti di MIT dibantu oleh Cancer Research UK, yang telah mengucurkan investasi sekitar USD $24 juta sebagai bagian dari kampanye penanggulangan penyakit kanker bertajuk "Cancer Research UK Grand Challenge Award".
Mereka mempercayai bahwa teknologi dapat membantu proses pendeteksian dini kanker. Dengan mengambil biopsi dari tumor ganas, menggunakan Sodium Polyacrylate lalu menganalisisnya secara akurat. Setelah itu dapat meneliti jenis kanker. Serta bisa membuat gambar 3D dari jaringan biopsi yang kemudian dapat dilihat oleh para peneliti dan dokter. Di sinilah peran perangkat VR dapat menjelajahi tiap sel kanker dalam aplikasi VR khusus.
Pendeteksian sel kanker dalam format 3D tidak hanya dapat dieksplorasi di VR sampai tingkat sel, tetapi dapat melihat data dan fungsi dari jenis sel yang berbeda, dimana memungkinkan tiap penderita kanker melihat sel yang berkembang biak pada darah mereka.
Tujuan penggunaan VR di sini untuk memberikan kemungkinan pada semua orang yang terlibat, mulai dari pasien hingga ilmuwan, untuk mendapatkan kesempatan melihat secara lebih jelas serta memahami dengan lebih baik terkait sistem perkembangbiakan tumor dalam sel.
Jenis alat VR yang digunakan dalam tes awal tersebut memang belum diungkapkan oleh tim peneliti. Namun bisa diasumsikan bahwa model dan aplikasi yang dibuat untuk proses penelitian itu akan kompatibel dengan sebagian besar penelitian menggunakan ekosistem VR, guna pendeteksian kanker secara dini.
Tujuan sekunder dari proyek ini yaitu memungkinkan dokter dan pasien melihat dalam visual yang lebih interaktif dan lebih jelas, sehingga memberikan pemahaman lebih pada pasien akan kondisi mereka. Teknologi ini akan memungkinkan dokter dan pasien melihat kanker secara bersamaan, yang memungkinkan pasien melihat yang harus dokter lakukan. Dan memberikan pengobatan apa yang terbaik untuk mengatasi sel kanker di dalam tubuhnya.
Sementara itu, aplikasi yang terhubung ke perangkat VR bakal dapat mengetahui sub-tipe kanker yang diidap oleh penderita, melalui serangkaian pengujian kimia secara lebih akurat. Teknologi virtual reality ini juga memungkinkan tim medis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, guna memberikan gambaran media penanganan yang terbaik ke pasien kanker.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.